Ehmm, tadi aku liat tv. Tau gak beritanya ap? (Ya enggaklah kamu kan belom ngomong.) *uppps iya lupa. Baik mari kita mulai ceritanya.
Pertama mari kita
bahas gaya hidup anak-anak Indonesia yang kaya bahkan kelebihan harta. Mereka
berani mencoba-coba narkoba dan
minuman-minuman keras. Mereka lakuin ini mungkin karena mereka kesepian.
Ortu mereka hanya sibuk nyari harta doang. Ortu mereka cukup nyekolahin anak
mereka dan menyerahkan sama guru doang.Ortu mereka gak pernah nanya ke mereka
“Gimana nak, tadi belajar apa di skul? Susah gak? Kamu bisa? Ayo kerjain prnya.
Nanti ibu / bapak periksa.” Paling ortu mereka berangkat pagi pulang sore.
Akhirnya mereka ngelampiaskan ke sesuatu yang negative seperti narkoba, dll.
Audzubillahi mindhalik.
Mereka juga cenderung
membuang-buang makanan. Contoh kalo
makan gak dihabiskan. Bayangkan jika setiap harinya satu orang tidak
menghabiskan 1 butir nasi saja. Trus ini dilakukan sama orang-orang yang ada di
Indonesia. Misal jumlah orang di Indonesia ada 300 juta. Maka total nasi yang
buang ada 300 juta = 300 kg. Wow banyak loh itu. Coba daripada dibuang-buang
mending dikumpulin dan dikasi ma orang-orang yang kekurangan. Seperti
orang-orang miskin yang tidur di bawah jembatan, orang-orang yang mengais-ngais
makanan di tempat sampah, anak-anak kecil dip anti asuhan yang dibuang ma ortu
mereka akhirnya harus hidup sengsara.
Pagi-pagi anak-anak
tersebut harus bangun pagi trus ngamen di jalanan, atau jual Koran. Dari pagi
sampe terik mereka coba menjajalkan Koran mereka. Tapi Sesekali koran itu gak
laku. Nah kalo sudah gini mereka gak bisa beli makanan. Jadi mereka
mengais-ngais makanan di bak sampah. (Bekas orang di ambil? Ckck Kasiannya ai.) Apa mereka gak tau kalo makanan
yang mereka ambil itu dari bak sampah? Woy kumannya banyak! Gak sehat tau! Sayangnya itulah adalah satu-satunya
cara agar mereka bisa makan tanpa orang tua. Walau gak layak.
Mereka menghambur-hamburkan uang mereka untuk
sesuatu yang tidak berguna seperti nonton ke bioskop dan karaokean. Mungkin
ini boleh mereka lakukan. Ya tapi liat-liat waktu juga. Jangan waktu pelajaran
di sekolah, mereka kabur dan lari ke bioskop karena pengen nontoon film yang
lagi hits. Padahal orang tua mereka nyekolahin mereka mahal-mahal berharap
anaknya bisa jadi orang yang sukses. Tapi apa balasan mereka? Apa mereka gak
pernah mikir betapa beratnya cari uang itu? Mereka selalu menganggap hidup itu menyenangkan
dan untuk happy aja. Ya memang hidup itu harus dinikmati. Tapi isi hidupmu
dengan sesuatu yang bermanfaat. Karena kaloo gak nanti di waktu tua hanya sisa
penyesalan. *Gak mau kan? Ya udah buruan lakuin mulai sekarang deh J
Selamat mencoba dan semoga sukses ya J
Selain hal-hal di
atas, banyak anak-anak Indonesia yang putus sekolah karena gak ada biaya.
Boro-boro sekolah buat makan aja susah. Bahkan mereka harus kekurangan gizi.
Beberapa dari mereka malah gak bisa berdiri dan mesti tiduran terus di tempat
tidur. Beberapa dari mereka harus menanggung sakit. Kalo sakitnya gak parah
gakpapa nah ini “Tumor mata stadium 4”. Matanya terus membengkak dan parahnya
mengeluarkan darah. Awalnya dia udah di rumah sakit, tapi karena biaya operasi
ddan perawatan yang sangat mahal, dia harus dipulangkan. Orang tuanya tidak
bisa apa-apa. Hal ini karena ortunya hanya buruh serabutan. *ya Allah semoga
ada orang yang tergerak hatinya untuk membantu. Amin*
Seharusnya ini
sudah jadi tugas dari pemerintahan. Mungkin karena banyaknya jumlah orang
Indonesia, jadi pemerintah gak bisa membantu semuanya. Tapi kenapa bebarapa
orang pemerintah malah sibuk mengisi kantong mereka. Harusnya mereka ingat
janji mereka sebelum menjabat. Mereka sudah di sumpah. Tapi merekalah yang
melanggarnya. Jangan kuatir sesungguhnya Allah itu Maha Adil. Di akhirat kelak
mereka akan dihukum karena mereka telah mengambil sesuatu yang bukan hak
mereka. Okee “siapa yang menabur benih kebaikan di dunia maka di akhirat dia
akan menuai kebaikan dari Allah. Dan sebaliknya siapa yang menabur benih
kejelekan di dunia maka dia akan menuai balasannya di akhirat kelak.”
Semoga
kata-kata ini bisa bermanfaat dan
menyadarkan J
No comments:
Post a Comment