Friday, November 11, 2011

Tugas Bindo "Membuat Surat Perjanjian"


SURAT PERJANJIAN KONTRAK RUMAH

Kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Pihak Kesatu ( Pemilik Rumah )
Nama                : Tri Wibowo
Agama              : Islam
Alamat              : Jl. Sumber Rejo I Rt. 51 no. 21
Pekerjaan          : Pegawai Swasta

Pihak Kedua ( Penyewa Rumah )
Nama             : Imam Mahfud
Agama          : Islam
Alamat            : Jl. Karang Jawa no. 354
Pekerjaan      : Guru

Dengan ini menerangkan bahwa kedua belah pihak telah mengadakan perjanjian kontrak rumah sebagai berikut.
Pasal. 1
Pihak pertama mengontrakan sebuah Rumah kepada pihak kedua pada Alamat Perumahan VILLA SRI NURHAERANI Blok 6 No. 45 Kota Watampone. Terhitung mulai tanggal 21 Februari 2007 sampai dengan 21 Februari 2009. Pihak kedua telah membayar lunas kepada pihak pertama sebesar : Rp. 5.500.000. ( Lima Juta Lima Ratus Ribu Rupiah ) untuk masa kontrak 2 ( Dua Tahun).

Pasal. 2
Pihak kedua berkewajiban untuk memelihara bangunan sebaik-baiknya, segala kerusakan yang timbul selama perjanjian ini, menjadi kewajiban pihak kedua untuk perbaikannya, menggantinya dengan biaya sepenuhnya tanggung jawab pihak kedua.

Pasal. 3
Selama masa kontrak berlaku, segala kewajiban yang harus dipenuhi terhadap rumah tersebut diatas, merupakan kewajiban pihak kedua, baik kewajiban membayar listrik, keamanan, kebersihan serta sejenis.
Pasal. 4
Apabila kewajiban diatas yang dimaksud dalam pasal. 3 dilalaikan oleh pihak kedua, berakibat adanya sangsi atas fasilitas yang ada, maka pihak kedua harus menyeleseikan sampai pulih seperti keadaan sebelum dikontrakan paling lambat 30 hari sebelum kontrak berakhir.

Pasal. 5
Khusus untuk pembayaran listrik, pihak kedua akan tetap membayar rekening listrik satu bulan terakhir dan rekening listrik akan diserahkan kepada pihak pertama setelah lunas dibayar sebagai arsip.

Pasal. 6
Pihak kedua tidak diperkenankan untuk mengadakan perubahan atau tambahan pada bangunan tersebut atau memindah sewakan kepada pihak lain, kecuali pada izin tertulis dari pihak pertama.

Pasal. 7
Jika masa kontrak berakhir, pihak kedua berkewajiban untuk menyerahkan rumah beserta pekarangannya tersebut tanpa syarat-syarat apapun kepada pihak pertama dalam keadaan baik, terpelihara dan kosong dari seluruh penghuninya.

Pasal. 8
Untuk perpanjangan kontrak, pihak kedua harus memberi tahukan kepada pihak pertama satu bulan sebelum masa berlakunya habis dan akan dibuatkan perjanjian baru sebagai pengganti perjanjian ini.

Pasal. 9
Untuk pemutusan kontrak sebelum masa kontrak berakhir memberi tahukan satu bulan sebelumnya kontrakan berakhir.

Pasal. 10
Dalam pemutusan kontrak sebelum habis masa berlakunya dalam Pasal. 1 (Satu) maka pihak pertama tidak mengembalikan sisa uang kontrakan, dan pihak kedua tidak menuntut pihak pertama.
Demikianlah perjanjian kontrak rumah ini kami buat dengan sebenarnya tanpa paksaan dari siapapun.

Balikpapan, 02 November 2011
Pihak Kedua                                                                                                      Pihak Kesatu



(Imam Mahfud)                                                                                                 ( Tri Wibowo )

Saksi-saksi
1.    Bapak Triyono, Ketua Rt. 35

2.    Bapak Rahmat

Thursday, November 10, 2011

Kenangan Indah sewaktu SMP

           
             Ini adalah salah satu kenangan sewaktu aku di SMP. Rasanya seneng banget bisa punya temen-temen kayak mereka (Indah, Ayu, Dian, Helda, Devy, dan Fatimah). Baik akan ku ceritakan mereka seperti apa. 


Yang pertama Indah Etika Sari atau sering dipanggil Indah. Indah adalah sosok gadis yang baik hati, selalu semangat, ceria, heboh dan rame. Tapi Indah itu sering lupa. Waktu aku ultah dia aja lupa. Aku udah ngampirin. Berharap dapet doanya. Eh tapi karna dia lupa, aku dicuekin begitu aja. Karena kesel aku pergi ke kelas. Esoknya aku dateng lagi ke kelasnya. Berharap indah kali ini inget. Eh tapi enggak sama aja. Indah masih lupa, akhirnya aku bilang “Indah, sini.” Indah gak mau karena dia lagi sakit perut. Ya usah trus aku bilang “kemarin aku ultah. Kamu lupa ya?” Indah yang merasa bersalah akhirnya tanya ke nurul (salah satu temen deketku di kelas ipa 4). Trus besoknya Indah minta maaf ma aku. Okee :D ku maafin kok. Oh ya Indah maaf kalo dulu aku jahat ma kamu. Di bukuku, dulu kamu tulis bahwa kamu bukan temen yang baik untukku dan kamu Cuma teman penghiburku. Menurutku kamu salah. Kamu dan yang lainnya adalah temen yang baik untukku. Aku gak akan lupain kalian.


Yang kedua Riska ayu dan sering dipanggil ayu. Ayu gak suka kalo dia dipanggil “Riska”. Inget banget aku akan hal itu. Ayu adalah seorang yang baik banget. Dia itu selalu ceria, dewasa, selalu pikir positif. Banyak banget ilmu yang aku dapet dari dia. Kecerian dan kesemangatannya gak akan bisa ku lupain. Satu yang ku inget darinya bahwa “Kita semua itu bisa, nis! Ayoo semangat!”. Yang kedua “Tetep senyum :D”. Sip yu aku akan semangat dan senyum :D Beda sama indah (maaf ya Indah), Ayu tipe anak yang gak akan lupa sama sesuatu. Ayu itu pendengar yang baik. Dia selalu mau mendengerkan semua keluh kesahku. Tapi sayangnya, ayu lebih sering menyimpan sesuatu sendiri dan enggan untuk berbagi. (Gak papa haknya kan?) Ayu adalah orang pertama yang doain aku waktu aku ultah. Thx ya yu dan maaf waktu kamu ultah aku malah lupa. Mulai sekarang aku akan inget. 3 Agustus kan? Sip tunggu ya tahun depan insya Allah aku gak lupa. Doaku untukmu semoga kamu bisa masuk universitas yang kamu inginkan. Amin. 


Ketiga Dian Saputri Yulian atau yang sering dipanggil Dian. Dian ini adalah anak yang baik, patuh sama ortu, fokus, rajin, pinter, selalu ranking 1 di kelas. Kefokusannya sama pelajaran dan kerajinannya menular padaku. Dian itu masih muda tapi pikirannya sudah dewasa. Mungkin karena dia anak pertama. Pesan dari dian yang masih ku ingat sampe sekarang “Be Your Self, Percaya diri, Jadilah anak yang membanggakan orang tua”. Sehebat apa pun lawannya, Dian tipe orang yang gak pernah gentar dan takut. Itulah yang ngebuat aku salut. Aku juga harus ke Dian yang percaya diri dan fokus. Semangat aku pasti bisa kea dian! Dian enggak pernah bosen untuk belajar. Dian itu anak yang sopan, kalo ngomong lembut banget. Mamanya apalagi, orangnya baik dan lembut banget. Ternyata bener peribahasa ini “Buah gak jatuh dari pohonnya.” Dian juga anak yang ulet, patuh banget sama ortu. 


Yang keempat, Fatimah. Fatimah ini anak yang baik banget. Aku masih inget waktu kita di samarinda. Waktu aku lupa bawa sesuatu dia minjemin aku. Waktu itu aku, dia, ma dian sekamar. Fatimah anak yang seru kok. Malah kalo deket bisa dibilang dia itu cerewet (jangan marah ya). Tapi Fatimah tipe anak yang tertutup. Sahabatnya Devy ma Helda aja gak tau dimana rumahnya. Hehe piece :D tapi fatimah anak yang pinter. Buktinya waktu ke samarinda dialah juara ke 2 se-kaltim pekan fisika. Hebaaaaaat :D. Waktu smp dia sering dipanggil Chibiko. Karena badannya yang mungil dan juga imut. Ciri khasnya yang gak akan bisa dilupakan dia punya tai lalat di sekitar hidung. Tai lalat yang ngebuat dia lebih manis dan beda dari orang lain. 


Yang  kelima, Khaleda Shafiratunnisa atau yang sering dipanggil Helda. Helda itu anak tunggal. Ibu ma bapaknya sayang banget ma dia. Sekarang dia, devy, ma fatimah sibuk banget di MPK. Aku masih inget waktu aku kelas 7-2. Aku kerja kelompok di rumahnya. Dia suka banget ma kucing. Bahkan kalo tidur, si kucing di bawa. Sampe waktu aku ngerjain di kasurnya ada bulu kucing. Waktu kelas 1 smp aku kira dia agamanya budha. Kan khaleda, eh taunya belakangnya shafiratunnisa. Kan berarti Islam. Aneh-aneh aja si aku.


Dan yang keenam adalah Devy Pratiwi Ibrahim atau sering dipanggil Devy. Devy anak pertama jadi dia itu dewasa. Anak yang kuat. Padahal ibunya sudah meninggal, tapi Devy tetap terus semangat dan kuat dalam menjalani hidupnya. Kalo aku jadi dia mungkin aku gak tau kea apa sudah. Karena menurutku ibu adalah sosok yang sangat berarti dalam hidupku. Makasi ya ibu :D Mereka berdua sudah kayak kembar. dari SD sampe SMA mereka sekelas terus, Cuma 1 kali di SD mereka gak sekelas. Biasanya dimana ada Helda di situ pasti ada Devy. Aku juga pernah ke rumahnya Devy, rame banget sama adek-adeknya. Mereka lari-lari dan main bersama. Seru deh jadi pengen main.

Beberapa foto kenangan dengan mereka
Foto di rumah ayu :D
Makan soto Jakarta 

Maknyuss sotonya

Yumm, Enak nih kerupuknya 


Foto Perpisahan Spansa
Ciesss, Senyummm

Tunggu aku benerin jilbab dulu

 Ah, aku ketinggalan


Foto waktu mau ke rumahku
Ciss, tunggu aku belum siap

Menuju ke Rumahku sambil foto di jalan


Foto waktu Jalan ke BC
Rambutnya Indah gak tahan

Upss, Waktu Jalan-jalan ke BC

Tetep eksis walau waktu ngayak kojitakakura

Dian Saputri Yulian

Fatimah


Ayu ma Dian

Aku ma Indah

Dian ma Ayu

Helda begaya

Devy Pratiwi

Dari kelas I sampe kelas 3 kita sekelas terus. Awalnya sih kita gak deket. Tapi berputarnya waktu, kita jadi akrab. Bahkan waktu kelas 3 kita satu baris. Mereka enak kalo diajak kerja kelompok. Banyak waktu yang kita lewati bersama di smp. Dari main-main ke rumah ayu, foto-foto di reuni spansa, kartinian, sampe ke perpisahan alim. Semua terasa begitu indah dan gak bisa dilupain. 


Sampe akhirnya kita waktu lulus smp, kita harus berpisah. Untungnya kita masih satu SMA, tapi tetep rasanya beda. Karena sekarang kita sudah sibuk masing-masing. Ayu dan Dian ada di kelas aksel. Aku di ipa 4, Helda dan Devy di ipa 5 (kan sekelas lagi. Memang kembar kok), Indah di ipa 2, dan Fatimah di ipa 1. Tapi walau sekarang kita gak bersama lagi, kita tetep punya tujuan yang sama yaitu “sama-sama ingin meraih mimpi dan membanggakan ortu kita walau jalan yang kita tempuh berbeda”. Semangat :D


Ku harap kita akan tetap berteman, SELAMANYA. Amin. Kelak suatu hari nanti aku akan ceritakan pada anak dan cucuku bahwa aku punya teman sebaik kalian. Okee thx udah buat hidupku indah selama ini.





Wednesday, November 9, 2011

Hikmah dr Nonton Tv




Ehmm, tadi aku liat tv. Tau gak beritanya  ap? (Ya enggaklah kamu kan belom ngomong.) *uppps iya lupa. Baik mari kita mulai ceritanya.
Pertama mari kita bahas gaya hidup anak-anak Indonesia yang kaya bahkan kelebihan harta. Mereka berani mencoba-coba narkoba dan minuman-minuman keras. Mereka lakuin ini mungkin karena mereka kesepian. Ortu mereka hanya sibuk nyari harta doang. Ortu mereka cukup nyekolahin anak mereka dan menyerahkan sama guru doang.Ortu mereka gak pernah nanya ke mereka “Gimana nak, tadi belajar apa di skul? Susah gak? Kamu bisa? Ayo kerjain prnya. Nanti ibu / bapak periksa.” Paling ortu mereka berangkat pagi pulang sore. Akhirnya mereka ngelampiaskan ke sesuatu yang negative seperti narkoba, dll. Audzubillahi mindhalik.
Mereka juga cenderung membuang-buang makanan. Contoh kalo makan gak dihabiskan. Bayangkan jika setiap harinya satu orang tidak menghabiskan 1 butir nasi saja. Trus ini dilakukan sama orang-orang yang ada di Indonesia. Misal jumlah orang di Indonesia ada 300 juta. Maka total nasi yang buang ada 300 juta = 300 kg. Wow banyak loh itu. Coba daripada dibuang-buang mending dikumpulin dan dikasi ma orang-orang yang kekurangan. Seperti orang-orang miskin yang tidur di bawah jembatan, orang-orang yang mengais-ngais makanan di tempat sampah, anak-anak kecil dip anti asuhan yang dibuang ma ortu mereka akhirnya harus hidup sengsara.
Pagi-pagi anak-anak tersebut harus bangun pagi trus ngamen di jalanan, atau jual Koran. Dari pagi sampe terik mereka coba menjajalkan Koran mereka. Tapi Sesekali koran itu gak laku. Nah kalo sudah gini mereka gak bisa beli makanan. Jadi mereka mengais-ngais makanan di bak sampah. (Bekas orang di ambil? Ckck  Kasiannya ai.) Apa mereka gak tau kalo makanan yang mereka ambil itu dari bak sampah? Woy kumannya banyak! Gak sehat  tau! Sayangnya itulah adalah satu-satunya cara agar mereka bisa makan tanpa orang tua. Walau gak layak. 
Mereka menghambur-hamburkan uang mereka untuk sesuatu yang tidak berguna seperti nonton ke bioskop dan karaokean. Mungkin ini boleh mereka lakukan. Ya tapi liat-liat waktu juga. Jangan waktu pelajaran di sekolah, mereka kabur dan lari ke bioskop karena pengen nontoon film yang lagi hits. Padahal orang tua mereka nyekolahin mereka mahal-mahal berharap anaknya bisa jadi orang yang sukses. Tapi apa balasan mereka? Apa mereka gak pernah mikir betapa beratnya cari uang itu? Mereka selalu menganggap hidup itu menyenangkan dan untuk happy aja. Ya memang hidup itu harus dinikmati. Tapi isi hidupmu dengan sesuatu yang bermanfaat. Karena kaloo gak nanti di waktu tua hanya sisa penyesalan. *Gak mau kan? Ya udah buruan lakuin mulai sekarang deh J Selamat mencoba dan semoga sukses ya J
Selain hal-hal di atas, banyak anak-anak Indonesia yang putus sekolah karena gak ada biaya. Boro-boro sekolah buat makan aja susah. Bahkan mereka harus kekurangan gizi. Beberapa dari mereka malah gak bisa berdiri dan mesti tiduran terus di tempat tidur. Beberapa dari mereka harus menanggung sakit. Kalo sakitnya gak parah gakpapa nah ini “Tumor mata stadium 4”. Matanya terus membengkak dan parahnya mengeluarkan darah. Awalnya dia udah di rumah sakit, tapi karena biaya operasi ddan perawatan yang sangat mahal, dia harus dipulangkan. Orang tuanya tidak bisa apa-apa. Hal ini karena ortunya hanya buruh serabutan. *ya Allah semoga ada orang yang tergerak hatinya untuk membantu. Amin*
Seharusnya ini sudah jadi tugas dari pemerintahan. Mungkin karena banyaknya jumlah orang Indonesia, jadi pemerintah gak bisa membantu semuanya. Tapi kenapa bebarapa orang pemerintah malah sibuk mengisi kantong mereka. Harusnya mereka ingat janji mereka sebelum menjabat. Mereka sudah di sumpah. Tapi merekalah yang melanggarnya. Jangan kuatir sesungguhnya Allah itu Maha Adil. Di akhirat kelak mereka akan dihukum karena mereka telah mengambil sesuatu yang bukan hak mereka. Okee “siapa yang menabur benih kebaikan di dunia maka di akhirat dia akan menuai kebaikan dari Allah. Dan sebaliknya siapa yang menabur benih kejelekan di dunia maka dia akan menuai balasannya di akhirat kelak.”
Semoga kata-kata  ini bisa bermanfaat dan menyadarkan J

Untuk apa punya pacar???


Jika anda seorang seorang remaja yang lagi labil, dan hari-hari anda selalu anda habiskan untuk GALAU. Jika anda merindukan seseorang yang bisa membuat hidup anda bahagia dan membuat hari-hari anda berwarna-warni. Jika anda iri melihat temen anda yang punya seseorang yang selalu ada untuk temen anda. Sedangkan anda tidak punya orang seperti itu. Dan anda berpikir PACAR adalah jawabannya. Maka menurut saya, anda SALAH.
Mungkin banyak orang berpikir, dengan mempunyai pacar hidup kita akan bahagia dan hari-hari pun terasa berwarna-warni, gak hampa tentunya.
Tapi faktanya yang saya dapat dari sumber terpercaya tidak seperti itu. Semua itu hanya berlaku pada awal ketika masa perkenalan. 1 bulan, 2 bulan sampai 3 bulan pasti anda masih merasakan indahnya perkenalan dengannya. Namun apa yang terjadi di bulan-bulan berikutnya???
Hanya Allah yang tau. Biasanya di bulan-bulan berikutnya anda sudah mulai bagaimana sifatnya baik yang jelek ataupun baik, kelemahan dan juga kehebatannya, kekurangan serta kelebihannya. Dan katanya “Di bulan-bulan setelah itu sebenarnya merupakan arti yang sebenarnya dari pacaran. Dimana kedewasaan, pengertian, dan kesabaran sangat dibutuhkan.”
Dan bagi anda yang tidak punya pacar maka tenang aja. Jangan kuatir! Karena belum tentu ORANG YANG TIDAK PUNYA PACAR ITU TIDAK LAKU. It’s oke friend. Anda bisa kok hidup walau TANPA PACAR. Karena PACAR bukan tujuan utama dalam hidup kita kan? Kan masih ada temen-temen dan keluargamu yang siap membantu untuk membimbingmu dalam mengisi hidup ini.
 Saranku: “Isilah Hidupmu dengan sesuatu yang bermanfaat seperti menuntut ilmu sebanyak-banyaknya baik di sekolah, di rumah, di les. Etsss tapi jangan lupa, kamu harus tetap bersosialisasi baik dengan bercanda gurau dengan teman-teman, membantu orang tua, kakak dan adik. Okeee jangan pernah berpikir kalo hidupmu hampa atau sepi tanpa pacar.
Selamat bersenang-senang walau tanpa seorang pacar :D :D :D

Sunday, November 6, 2011

Perjanjian Bongaya


Perjanjian Bungaya (sering juga disebut Bongaya atau Bongaja) adalah perjanjian perdamaian yang ditandatangani pada tanggal 18 November 1667 di Bungaya antara Kesultanan Gowa yang diwakili oleh Sultan Hasanuddin dan pihak Hindia Belanda yang diwakili oleh Laksamana Cornelis Speelman.[1] Walaupun disebut perjanjian perdamaian, isi sebenarnya adalah deklarasi kekalahan Gowa dari VOC (Kompeni) serta pengesahan monopoli oleh VOC untuk perdagangan sejumlah barang di pelabuhan Makassar (yang dikuasai Gowan).

Isi perjanjian

  1. Perjanjian yang ditandatangani oleh Karaeng Popo, duta pemerintah di Makassar (Gowa) dan Gubernur-Jendral, serta Dewan Hindia di Batavia pada tanggal 19 Agustus 1660, dan antara pemerintahan Makassar dan Jacob Cau sebagai Komisioner Kompeni pada tanggal 2 Desember 1660 harus diberlakukan.
  2. Seluruh pejabat dan rakyat Kompeni berkebangsaan Eropa yang baru-baru ini atau di masa lalu melarikan diri dan masih tinggal di sekitar Makassar harus segera dikirim kepada Laksamana (Cornelis Speelman).
  3. Seluruh alat-alat, meriam, uang, dan barang-barang yang masih tersisa, yang diambil dari kapal Walvisch di Selayar dan Leeuwin di Don Duango, harus diserahkan kepada Kompeni.
  4. Mereka yang terbukti bersalah atas pembunuhan orang Belanda di berbagai tempat harus diadili segera oleh Perwakilan Belanda dan mendapat hukuman setimpal.
  5. Raja dan bangsawan Makassar harus membayar ganti rugi dan seluruh utang pada Kompeni, paling lambat musim berikut.
  6. Seluruh orang Portugis dan Inggris harus diusir dari wilayah Makassar dan tidak boleh lagi diterima tinggal di sini atau melakukan perdagangan.
    Tidak ada orang Eropa yang boleh masuk atau melakukan perdagangan di Makassar.
  7. Hanya Kompeni yang boleh bebas berdagang di Makassar. Orang "India" atau "Moor" (Muslim India), Jawa, Melayu, Aceh, atau Siam tidak boleh memasarkan kain dan barang-barang dari Tiongkok karena hanya Kompeni yang boleh melakukannya. Semua yang melanggar akan dihukum dan barangnya akan disita oleh Kompeni.
  8. Kompeni harus dibebaskan dari bea dan pajak impor maupun ekspor.
  9. Pemerintah dan rakyat Makassar tidak boleh berlayar ke mana pun kecuali Bali, pantai Jawa, Jakarta, Banten, Jambi, Palembang, Johor, dan Kalimantan, dan harus meminta surat izin dari Komandan Belanda di sini (Makassar). Mereka yang berlayar tanpa surat izin akan dianggap musuh dan diperlakukan sebagaimana musuh. Tidak boleh ada kapal yang dikirim ke Bima, Solor, Timor, dan lainnya semua wilayah di timur Tanjung Lasso, di utara atau timur Kalimantan atau pulau-pulau di sekitarnya. Mereka yang melanggar harus menebusnya dengan nyawa dan harta.
  10. Seluruh benteng di sepanjang pantai Makassar harus dihancurkan, yaitu: Barombong, Pa'nakkukang, Garassi, Mariso, Boro'boso. Hanya Sombaopu yang boleh tetap berdiri untuk ditempati raja.
  11. Benteng Ujung Pandang harus diserahkan kepada Kompeni dalam keadaan baik, bersama dengan desa dan tanah yang menjadi wilayahnya.
  12. Koin Belanda seperti yang digunakan di Batavia harus diberlakukan di Makassar.
  13. Raja dan para bangsawan harus mengirim ke Batavia uang senilai 1.000 budak pria dan wanita, dengan perhitungan 2½ tael atau 40 mas emas Makassar per orang. Setengahnya harus sudah terkirim pada bulan Juni dan sisanya paling lambat pada musim berikut.
  14. Raja dan bangsawan Makassar tidak boleh lagi mencampuri urusan Bima dan wilayahnya.
  15. Raja Bima dan Karaeng Bontomarannu harus diserahkan kepada Kompeni untuk dihukum.
  16. Mereka yang diambil dari Sultan Butung pada penyerangan terakhir Makassar harus dikembalikan. Bagi mereka yang telah meninggal atau tidak dapat dikembalikan, harus dibayar dengan kompensasi.
  17. Bagi Sultan Ternate, semua orang yang telah diambil dari Kepulauan Sula harus dikembalikan bersama dengan meriam dan senapan. Gowa harus melepaskan seluruh keinginannya menguasai kepulauan Selayar dan Pansiano (Muna), seluruh pantai timur Sulawesi dari Manado ke Pansiano, Banggai, dan Kepulauan Gapi dan tempat lainnya di pantai yang sama, dan negeri-negeri Mandar dan Manado, yang dulunya adalah milik raja Ternate.
  18. Gowa harus menanggalkan seluruh kekuasaannya atas negeri-negeri Bugis dan Luwu. Raja tua Soppeng [La TĂ©nribali] dan seluruh tanah serta rakyatnya harus dibebaskan, begitu pula penguasa Bugis lainnya yang masih ditawan di wilayah-wilayah Makassar, serta wanita dan anak-anak yang masih ditahan penguasa Gowa.
  19. Raja Layo, Bangkala dan seluruh Turatea serta Bajing dan tanah-tanah mereka harus dilepaskan.
  20. Seluruh negeri yang ditaklukkan oleh Kompeni dan sekutunya, dari Bulo-Bulo hingga Turatea, dan dari Turatea hingga Bungaya, harus tetap menjadi tanah milik Kompeni sebagai hak penaklukan.
  21. Wajo, Bulo-Bulo dan Mandar harus ditinggalkan oleh pemerintah Gowa dan tidak lagi membantu mereka dengan tenaga manusia, senjata dan lainnya.
  22. Seluruh laki-laki Bugis dan Turatea yang menikahi perempuan Makassar, dapat terus bersama isteri mereka. Untuk selanjutnya, jika ada orang Makassar yang berharap tinggal dengan orang Bugis atau Turatea, atau sebaliknya, orang Bugis atau Turatea berharap tinggal dengan orang Makassar, boleh melakukannya dengan seizin penguasa atau raja yang berwenang.
  23. Pemerintah Gowa harus menutup negerinya bagi semua bangsa (kecuali Belanda). Mereka juga harus membantu Kompeni melawan musuhnya di dalam dan sekitar Makassar.
  24. Persahabatan dan persekutuan harus terjalin antara para raja dan bangsawan Makassar dengan Ternate, Tidore, Bacan, Butung, Bugis (Bone), Soppeng, Luwu, Turatea, Layo, Bajing, Bima dan penguasa-penguasa lain yang di masa depan ingin turut dalam persekutuan ini.
  25. Dalam setiap sengketa di antara para sekutu, Kapten Belanda (yaitu, presiden atau gubernur Fort Rotterdam) harus diminta untuk menengahi. Jika salah satu pihak tidak mengacuhkan mediasi ini, maka seluruh sekutu akan mengambil tindakan yang setimpal.
  26. Ketika perjanjian damai ini ditandatangani, disumpah dan dibubuhi cap, para raja dan bangsawan Makassar harus mengirim dua penguasa pentingnya bersama Laksamana ke Batavia untuk menyerahkan perjanjian ini kepada Gubernur-Jendral dan Dewan Hindia. Jika perjanjian ini disetujui, Gubernur-Jendral dapat menahan dua pangeran penting sebagai sandera selama yang dia inginkan.
  27. Lebih jauh tentang pasal 6, orang Inggris dan seluruh barang-barangnya yang ada di Makassar harus dibawa ke Batavia.
  28. Lebih jauh tentang pasal 15, jika Raja Bima dan Karaeng Bontomarannu tidak ditemukan hidup atau mati dalam sepuluh hari, maka putra dari kedua penguasa harus ditahan.
  29. Pemerintah Gowa harus membayar ganti rugi sebesar 250.000 rijksdaalders dalam lima musim berturut-turut, baik dalam bentuk meriam, barang, emas, perak ataupun permata.
  30. Raja Makassar dan para bangsawannya, Laksamana sebagai wakil Kompeni, serta seluruh raja dan bangsawan yang termasuk dalam persekutuan ini harus bersumpah, menandatangani dan membubuhi cap untuk perjanjian ini atas nama Tuhan yang Suci pada hari Jumat, 18 November 1667.