Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda ketika dihadapkan pada stres.
Beberapa orang cenderung mengalami depresi, berlarut-larut dalam
kesedihan yang berlebihan dan menjadi sangat tergantung pada sesuatu
atau seseorang ketika stres. Segala yang ada dirasakannya sebagai
kesedihan.
Sebagian besar lainnya justru sangat reaktif ketika
sedang stres, yang sayangnya, reaktif secara negatif. Sedikit saja kata
atau perbuatan yang menyinggung bisa menyulut amarahnya. Bahkan ketika
Anda tidak bermaksud melakukan hal negatif itu, pikirannya telah
mendahului perbuatan Anda dan membuatnya tidak terima.
Sisanya
adalah kelompok orang-orang yang 'bingung', paduan antara mudah
tersinggung, mudah marah namun juga mengasihani diri sendiri dan
terpuruk dalam kesedihan berlarut-larut. Orang yang memilih eksplosif
saat stres biasanya tidak mau dirinya disakiti dan tidak kehilangan
kepercayaan diri; berbeda dengan orang tipe yang ketiga ini, mereka
dengan mudah merasa rendah diri sekaligus marah kepada sekelilingnya.
Perbedaan
reaksi orang dalam menghadapi stres ternyata berpengaruh pada cara
mengatasi stres itu sendiri. Beda reaksi, beda pula perlakuan yang
dibutuhkan untuk membebaskan orang tersebut dari stres. Berikut ini
caranya.
Si penyiksa diri sendiri
Untuk mereka yang
mudah depresi, terapi menenangkan diri justru akan membuatnya semakin
terpuruk. Pilih teknik relaksasi yang lebih membangkitkan semangat dan
merangsang sistem syarafnya untuk aktif, seperti latihan ritmik, dansa,
dan olahraga.
Si tukang marah-marah
Tipe ini butuh
ditenangkan dengan teknik relaksasi. Lakukan meditasi, latihan
pernafasan, mengunjungi tempat-tempat yang menenangkan dan mendengarkan
musik-musik teduh.
Si bingung
Oleh karena tipe ini
adalah gabungan dari dua tipe sebelumnya, cara mengatasinya pun gabung
dari keduanya. Orang ini butuh teknik relaksasi yang menenangkan
sekaligus mengaktifkan tubuh, seperti power yoga dan joging di medan
berat.
No comments:
Post a Comment