Wednesday, December 7, 2011

Yang Lalu Biarlah Berlalu


    Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nestapa dan kegagalan di dalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila. Itu, sama artinya dengan membunuh semangat, memutuskan tekad dan mengubur masa depan yang belum terjadi.

      Bagi orang yang berpikir, berkas-berkas masa lalu akan dilipat dan tak pernah dilihat kembali. Cukup di tutup rapat-rapat, lalu disimpan dalam ''ruang'' penglupan, diikat dengan tali yang kuat dalam ''penjara'' pengacuhan selamanya. Atau, diletakkan di dalam ruang gelap yang tak tertembus cahaya. Yang demikian, karena masa lalu telah berlalu dan habis. Kesedihan tak akan mampu mengembalikannya lagi, keresahan tak akan sanggup memperbaikinya kembali, kegundahan tidak akan mampu merubahnya menjadi terang, dan kegalauan tidak akan dapat menghidupkannya kembali, karena memang ia sudah tidak ada. 

     Jangan pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu, atau di bawah payung gelap masa silam. Selamatkan diri Anda dari bayangan masa lalu! Apakah Anda ingin mengembalikan air sungai ke hulu, matahari ketempatnya terbit, seorok bayi ke perut ibunya, air susu ke payudara sang ibu, dan air mata ke kelopak mata? Ingatlah, keterikatan Anda, dengan masa lalu, keresahan Anda atas apa yang telah terjadi padanya, keterbakaran emosi jiwa Anda oleh api panasnya, dan kedekatan jiwa Anda pada pintunya, adalah kondisi yang sangat naif, ironis, memprihatinkan, dan sekaligus menakutkan.

     Membaca kembali lembaran masa lalu hanya akan memupuskan masa depan, mengendurkan semangat, dan menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga. Dalam Al-Qur''an, setiap usai menerangkan kondisi suatu kaum dan apa saja yang telah mereka lakukan, Allah selalu mengatakan, "Itu adalah umat yang lalu." Begitulah, ketika suatu perkara habis, maka selesai pula urusannya. Dan tak ada gunanya mengurai kembali bangkai zaman dan memutar kembali roda sejarah. 

     Orang yang berusaha kembali ke masa lalu. Adalah tak ubahnya orang yang menumbuk tepung, atau orang yang menggergaji serbuk kayu. 

     Syahdan, nenek moyang kita dahulu selalu mengingatkan orang yang meratapi masa lalunya demikian: "janganlah engkau mengeluarkan mayat-mayat itu dari kuburnya." Dan konon, kata orang yang mengerti bahasa binatang, sekawanan binatang sering bertanya kepada seekor keledai begini, "Mengapa engkau tidak menarik gerobak." 

     "Aku benci khayalan," jawab keledai.

     Adalah bencana besar, manakala kita rela mengabaikan masa depan dan justru hanya disibukkan oleh masa lalu. Itu, sama halnya dengan kita mengabaikan istana-istana yang indah dengan sibuk meratapi puing-puing yang sudah lapuk. Padahal, betapapun seluruh manusia dan jin bersatu untuk mengembalikan semua hal yang telah berlalu, niscaya mereka tidak akan pernah mampu. Sebab, yang demikian itu sudah mustahil pada asalnya. 

     Orang yang berpikiran jernih tidak akan pernah melihat dan sedikitpun menoleh kebelakang. Pasalnya, angin akan selalu berhembus ke depan, air akan mengalir ke depan, setiap kafilah akan selalu berjalan ke depan dan segala sesuatu bergerak maju ke depan. Maka itu, janganlah pernah melawah sunah kehidupan!

Wow, Nenek 61 Tahun Ini Melahirkan "Cucu"





 
CHICAGO, KOMPAS.com - Ini adalah suatu kisah yang aneh, tetapi nyata adanya. Seorang perempuan berusia 61 tahun asal Chicago Amerika Serikat melahirkan bayi laki-laki yang juga merupakan cucunya.
 


Kristine Casey menjadi nenek untuk pertamakalinya pada pekan lalu setelah ia melahirkan bayi bernama Finnean Lee Connell melalui operasi caesar.   Bayi ini dikandungnya selama 39 pekan, tetapi orang tua biologis Finnean ini tidak lain adalah anaknya sendiri yakni Sara Connell (35).

Sara dan suaminya Bill memohon ibunya untuk menjadi tempat berkembangnya embrio anak mereka setelah selama dua tahun berupaya memiliki anak, tetapi tak kunjung membuahkan hasil.
Sara dan Bill pun memutuskan untuk menjalani proses bayi tabung (in vitro fertilization). Melalui  teknik tersebut, sperma dan sel telur dari pasangan ini dipertemukan dan diproses untuk kemudian menjadi embrio. Lalu embrio  inilah yang ditanam dalam rahim Casey dan dikandungnya selama sekitar sembilan bulan.
Melalui perjuangan yang sangat berat, Casey melewati hari-harinya mengandung sang cucu. Cinta dan kerja keras Casey akhirnya berbuah manis setelah ia berhasil melahirkan cucunya itu dengan pembedahan caesar pada Rabu (9/2/2011) pukul 9.47 malam.
Ditemani anak perempuannya Sara, Casey, berjuang menghadapi persalinan yang cukup berisiko bagi perempuan seusianya. Dengan persalinan itu, Casey pun kemungkinan tercatat sebagai perempuan tertua yang melahirkan bayi di kota Illinois.